Minggu, 01 November 2015

Sejarah Kopi di Indonesia dan budaya ngopi


Peta kopi Indonesia


Kalau mendengar kata kopi pasti tidak asing lagi bagi kita. Karena ngopi sudah menjadi tradisi bagi orang Indonesia. Begitu juga di Ponorogo, budaya ngopi itu seolah sudah menjadi suatu kebutuhan.

Tapi,sebenarnya dari mana kata kopi itu dan kapan kopi itu mulai masuk di Indonesia ??

Kopi berasal dari bahasa Arab Qahwah yang berarti kekuatan. Kemudian mengalami perubahan menjadi kahveh bahasa Turki. Dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Yang kemudian disebut kopi di Indonesia.
Budaya ngopi sendiri, sebenarnya berasal dari bangsa arab yang menggunakan kopi atau qahwah sebagai pengganti wine.
Kopi pun menjadi populer di kalangan para sufi. Mereka meminum qahwah atau kopi agar selalu terjaga saat melakukan zikir.
Sejarah kopi di Indonesia, masuknya kopi di Indonesia tidak terlepas dari waktu zaman penjajahan.kopi pertama kali masuk di Indonesia sekitar tahun 1696, yang di bawa oleh Adrian Van Ommen komandan pasukan belanda dari Malabar, India. Dan jenis kopi yang dibawa adalah jenis kopi Arabika. Dan mulai ditanam di tempat yang sekarang di kenal dengan Pondok Kopi - Jaktim. Tapi karena banjir, tanaman ini mati.
Pada tahun 1699 di datangkan lagi bibit - bibit baru, yang mulanya menyebar di wilayah Jakarta dan Jawa barat. Kemudian menyebar ke berbagai pulau di Indonesia.
Kopi pun menjadi komoditas dagang yang diandalkan bagi Belanda. Karena harga jualnya yang tinggi.
Pada 1711 kopi pertama kali di ekspor dari Indonesia oleh VOC. Dan meningkat sampai 60 ton/tahun,hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Kopi Jawa saat itu sangat terkenal di Eropa. Sampai pertengahan abad ke - 19, kopi Jawa menjadi kopi terbaik di dunia.

Kemudian kopi di Indonesia terus berkembang pesat. Tapi waktu itu kopi Arabika  di Indonesia mengalami kemunduran akibat terserang hama penyakit. Sehingga Belanda mendatangkan jenis kopi lain,karena sebelumnya hanya kopi jenis Arabika yang di tanam di Indonesia.
Kopi yang didatangkan Belanda setelah Arabika adalah kopi Liberika, kopi Robusta.

Dan semenjak Belanda meninggalkan Indonesia, kopi di Indonesia tambah berkembang dan sampai saat ini jenis kopi di Indonesia sudah semakin banyak. Begitu juga dengan warung kopi.


Sumber :
www.aeki-aice.org/page/sejarah/id
                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar